|
FreeScan UE + Fotogrametri – Alat Bantu Inspeksi 3D Scanner untuk Peralatan Berat
PENGANTAR
Officine Forgiarini adalah perusahaan produsen mesin asal Italia yang telah berdiri sejak 1962. Selama 60 tahun, Officine Forgiarini mencakup konstruksi industri otomasi, mesin amplas, dan permesinan khusus untuk alat berat. Dengan tim desain, mesin, dan peralatan yang dimiliki, Officine Forgiarini telah mendapatkan loyalitas dari banyak pengguna di seluruh dunia dengan fokus pada kebutuhan pelanggannya dan memberikan solusi yang tepat.
LATAR BELAKANG
Dalam beberapa dekade, Officine Forgiarini telah menghadapi banyak tantangan dan anggota tim terus mencari solusi untuk mempertahankan eksistensi Officine Forgiarini. Pada artikel ini, kami menyajikan studi kasus tentang bagaimana Officine Forgiarini memecahkan tantangan inspeksi dalam proses produksi melalui cara digitalisasi 3D berpresisi tinggi.
- Masalah pengembangan bisnis :
Kurangnya metode inspeksi yang baik untuk peralatan berat
Begitu banyak komponen yang dibuat oleh Officine Forgiarini dalam proses produksi mekanis berukuran besar.
Ada metode yang kurang layak untuk menginspeksi apakah bagian yang diproduksi memenuhi standar, terutama ukuran diameter dasar sebuah ring, dll. Hal ini tentu mempengaruhi performa dalam proses-proses setelahnya. Jika suku cadang tidak layak, proses perakitan tidak akan berhasil dan perlu diulang, akibatnya memperpanjang waktu kerja dan menghambat pengiriman dalam jangka waktu yang telah disepakati.
- Solusi digitalisasi 3D berpresisi tinggi:
FreeScan + DigiMetric untuk inspeksi suku cadang yang cepat dan berpresisi tinggi
Untuk mengatasi masalah ini, Officine Forgiarini memutuskan untuk berkolaborasi dengan SHINING 3D, dengan menambahkan 3D Scanner hand-held FreeScan dan sistem fotogrametri DigiMetric pada cara kerja mereka.
PROSES OPERASI (contoh bagian pada turbin Kaplan)
1. Pertama, seluruh bagian difoto oleh kamera profesional untuk menciptakan marker spasial pada sebuah bagian.
Fotogrametri: Dalam proses 3D scanning pada objek besar, kesalahan berulang dapat terjadi selama proses penyambungan setiap frame pada proses scan. Menggunakan fotogrametri untuk mendapatkan informasi marker yang menyeluruh dapat menghasilkan sistem koordinat terpadu dan menghilangkan kesalahan yang berulang, sehingga memastikan kontrol akurasi 3D scanning pada objek besar.
Sedangkan dengan 3D Printer dapat mengurangi penghematan material untuk prototyping. sebagai contoh, Jika menggunakan sistem konvensional seperti menggunakan pencetakan monoblok konvensional untuk roda berbahan dasar alumunium, maka 80 persen material nantinya akan dibuang dari blok aluminium seberat 100 pon tersebut, sehingga produk akhir yang terpakai sebenarnya hanya 20%. Sedangkan jika menggunakan 3D Printing maka hanya 5 persen material yang terbuang dan ini pun masih bisa di didaur ulang. Ditambah dengan material 3D print yang terbilang lebih murah dibanding dengan material alumunium.
Simulasi Desain Otomotif Dengan Teknologi 3D Syncronus
Dengan teknologi simulasi memungkinkan teknisi untuk mengidentifikasi masalah yang akan terjadi ketika prototype akan diproduksi(manufaktur), Hal ini memungkinkan pemotongan biaya dan waktu dalam proses R&D. Selain itu teknologi yang dimiliki oleh solid edge, salah satu software CAD dengan fitur paling lengkap, adalah fitur syncronus. Dengan fitur ini proses simulasi akan relatif lebih cepat.
Syncronus sendiri adalah fitur untuk mempermudah teknisi merubah desain sesuai dengan kebutuhan. sebagai contoh, simulasi yang dilakukan untuk melihat kekuatan dari body kendaraan yang dibuat serta berapa banyak material yang dibutuhkan, akan memberikan informasi berupa seberapa kuat dan berapa material yang dibutuhkan untuk diproduksi. Dengan begitu, teknisi dapat membuat perubahan model dengan syncronus dan mendapatkan hasil yang kuat namun dengan material lebih sedikit.