Dalam kurun waktu 100 tahun ini, Industri manufaktur telah berkembang pesat dari yang hanya mengandalkan proses manufaktur tradisional hingga menggunakan teknologi 3D yang dalam penerapannya membantu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan biaya produksi. Salah satu teknologi 3D yang sedang digemari oleh pelaku industri manufaktur adalah 3D Scan, Hal ini dikarenakan oleh kemampuan 3D scan yang mampu memberikan hasil pengukuran dan bentuk yang akurat hingga 0,01mm. Dengan menggunakan teknologi 3D scan yang dapat memberikan hasil pengukuran dan bentuk yang akurat, tentunya akan memungkinkan pelaku industri manufaktur untuk melakukan reverse engineering terhadap barang, peralatan, atau bagian mesin yang terkadang perlu untuk diganti. Masalahnya adalah jika ternyata gambar kerja dari barang, peralatan, atau bagian mesin itu hilang. hal ini akan menyebabkan terganggunya proses kerja dari industri manufaktur, dengan menggunakan 3D scan dan teknik reverse engineering, memproduksi ulang atau melakukan inspeksi terhadap barang, peralatan, atau bagian dari mesin menjadi hal yang mungkin dilakukan. hal ini sangat berguna untuk menjaga keseimbangan proses dari industri manufaktur.
24
06
22
|
3D Scanning & Reverse Engineering
3D Scanning

Secara garis besar 3D scanning adalah proses memindai barang untuk mendapatkan hasil pengukuran dan bentuk dari barang yang diinginkan. penerapan 3D scanning sangatlah luas namun, dalam industri manufaktur biasanya digunakan untuk melakukan inspeksi barang yang diproduksi, atau untuk mendapatkan data digital dari alat atau benda yang sudah tidak tersedia lagi dipasaran. hal ini bertujuan agar nantinya data yang sudah didapat akan dirubah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan industri manufaktur, sebagai contohnya jika ada sebuah drill injeksi untuk menekan material molding kedalam mold, yang ternyata setelah sekian lama digunakan mengalami penurunan fungsi,tentunya perlu dilakukan pemeliharaan dan pergantian suku cadang, tapi sayang nya pabrikan yang memproduksi drill tersebut sudah tidak lagi beroperasi. hal ini akan menjadi masalah yang cukup serius mengingat drill tersebut berperan penting dalam proses manufaktur, dengan teknologi 3D scan kita hanya perlu memindai drill tersebut dan mengubah data yang sudah didapat sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ideal, kemudian data tersebut dapat diproduksi kembali sesuai dengan data yang sudah diperoleh menggunakan 3D Scanner.
Reverse Engineering

Reverse engineering memiliki banyak pengertian bergantung pada apa yang menjadi konteks nya, namun dalam hal ini reverse engineering yang akan kita bahas adalah reverse engineering dalam industri manufaktur, Reverse Engineering secara garis besar adalah proses yang digunakan untuk mengetahui komponen, fungsi, ukuran, bentuk, dan model dari benda yang telah diproduksi. Saat ini reverse engineering masih jarang digunakan di indonesia, istilah reverse engineering sendiri baru populer dikalangan teknisi selama satu dekade terakhir ini. Industri manufaktur yang mengadopsi teknik ini juga terbilang jarang mengingat tingkat kerumitannya yang dapat mencapai sangat tinggi, tergantung dari benda apa yang di Reverse Engineering. Manfaat Reverse engineering ini sendiri cukup banyak, salah satu manfaat tersebut adalah dapat membuat kembali benda yang diproduksi walaupun gambar kerja nya sudah rusak atau hilang.